Prof. Abdul Mu'ti Siapkan Kurikulum Baru yang Lebih Mendalam: Deep Learning

wibowo susilo
0

Prof. Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru, memberikan angin segar pada dunia pendidikan Indonesia dengan rencana mengkaji ulang Kurikulum Merdeka yang diperkenalkan sebelumnya. Dalam pandangannya, Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya merata diterapkan di seluruh Indonesia, dan beberapa pihak masih memperdebatkan keefektifannya. Karena itu, Prof. Mu'ti mengusulkan pendekatan baru bernama Deep Learning atau pembelajaran yang mendalam.


Apa itu Deep Learning?

Deep Learning dalam konteks pendidikan ini bukan tentang kecerdasan buatan, tetapi tentang proses belajar yang lebih mendalam dan bermakna. Melalui kurikulum ini, siswa diharapkan tidak hanya sekadar tahu, tetapi benar-benar memahami dan mampu menerapkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata. Prof. Mu'ti juga mengatakan bahwa nantinya, materi pembelajaran akan dikurangi agar siswa bisa lebih fokus mendalami setiap topik yang dipelajari.


Tiga Pendekatan Utama dalam Deep Learning

Kurikulum baru ini akan berfokus pada tiga pendekatan utama:


Mindful Learning:

Pendekatan ini menekankan pentingnya kesadaran dan sensitivitas guru terhadap keunikan setiap siswa. Guru diharapkan memahami karakter dan latar belakang akademik siswa, serta membantu menumbuhkan motivasi belajar mereka.


Meaningful Learning:

Di sini, siswa diajak untuk memahami mengapa mereka belajar sesuatu, sehingga mereka benar-benar melihat manfaat dari ilmu yang dipelajari. Prof. Mu'ti percaya bahwa dengan memahami tujuan belajar, motivasi siswa akan meningkat.


Joyful Learning:

Pembelajaran yang menyenangkan bukan berarti belajar sambil bermain tanpa tujuan, tetapi menciptakan suasana yang positif, nyaman, dan menyenangkan. Siswa akan merasa senang ketika menemukan dan memahami hal-hal baru yang berarti bagi mereka.


Mengapa Harus Mengubah Kurikulum?

Kurikulum Merdeka memang sudah memberikan fleksibilitas kepada sekolah untuk memilih metode pembelajaran, tetapi Prof. Mu'ti ingin mengembangkan lebih lanjut agar sesuai dengan kondisi di Indonesia. Dengan Deep Learning, diharapkan siswa tidak hanya belajar permukaan materi, tetapi lebih dalam dan menyeluruh, sehingga pemahaman mereka terhadap suatu topik benar-benar matang.


Menyongsong Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik

Menurut Prof. Mu'ti, pendekatan baru ini membutuhkan waktu untuk diterapkan secara bertahap, namun ia optimis hal ini akan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kurikulum baru ini tidak hanya fokus pada hasil, tetapi lebih pada proses belajar siswa, sehingga mereka bisa mendapatkan pemahaman yang bermakna.


Dengan adanya pendekatan baru ini, diharapkan pendidikan Indonesia akan lebih maju dan relevan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Jadi, mari kita tunggu bersama, seperti apa gebrakan Deep Learning ini akan membawa perubahan bagi pendidikan Indonesia!

Tags

Posting Komentar

0Komentar

jangan lupa tinggalkan komentarnya ya. kritik dan saran di tunggu. terima kasih atas kunjungannya..

Posting Komentar (0)

Artikel lainnya