Lepaskan dulu dasimu, Tuan! Baru kita bicara..

wibowo susilo
6
Jangan bicara tentang moral padaku, tuan. Meski anda berdasi. Jangan berceramah tentang kesopanan jika anda masih berjas, tuan. Lepaskan dulu dasi anda, barulah kita bicara.

Anda marah? atau tersinggung? kenapa? Apakah anda merasa saya tidak menganggap tuan sebagai orang hebat dengan dasi anda? apakah anda merasa jengkel karena saya terlihat muak melihat anda berjas rapi? Apakah saya iri melihat anda naik mobil mewah?

tidak, tuan! sama sekali bukan itu. Saya senang anda bisa berdasi. Saya turut bahagia anda berjas rapi. Dan saya bangga, anda bisa mempunyai mobil mewah.


Namun, tolong. Jangan bicara moral kepada saya. Jangan bicara kemanusiaan dengan segala kemewahan anda. Tolong... lepaskan dulu dasi anda. Tanggalkan jas kebesaran anda. Duduklah bersama kami. berkumpul bersama. Minum kopi bersama. Jadilah seperti kami. Pahami kami.
Baru kami akan berpendapat, bahwa anda memang pantas bicara tentang moral kepada kami.

(cerita tentang bagian dari kami, yang melupakan asal usulnya)
Tags

Posting Komentar

6Komentar

jangan lupa tinggalkan komentarnya ya. kritik dan saran di tunggu. terima kasih atas kunjungannya..

  1. la iyo ta la wong orang kok bis sampai lupa asal usulnya.
    apa dia tidak mersa senasib sependeritaaan sewaktu tidak punya apa2 dahulu ya.

    Ya mudah-mudahan semua orang tidak akan melupakan sejarah dan masa lalunya.

    meinal aidzin wal faidzin kawand
    mohon maaf lahir dan batin

    BalasHapus
  2. mentang-mentang sudah berdasi ye, padahal kalo dia lepas dasi dan jasnya, toh mobil mewahnya g bakal ilang..

    BalasHapus
  3. deu dalem banget makna yang tersirat di posting ini

    BalasHapus
  4. yup...
    mereka berasal dari bawah
    jangan melupakan org bawah

    BalasHapus
  5. yup..bener banget..
    banyak orang yang sok2an ngomng tentang moral dan teman-teman..
    padahal moral mereka gak lebih baik.. :D
    salam kenal ya

    BalasHapus
  6. tp kebanyakan orang kalau dah diatas sudah lupa siapa dirinya dan berasal darimana, ibaratnya kacang lupa sama kulitnya

    BalasHapus
Posting Komentar

Artikel lainnya