KETIKA BIAYA JADI MASALAH

wibowo susilo
26
"libur telah tiba.. libur telah tiba..hore..hore.. "

sekelumit syair yang pernah populer di nyanyikan oleh Tasya-penyanyi cilik.
ya..libur telah tiba bagi anak-anak sekolah. hari-hari yang menyenangkan bagi mereka namun juga merupakan hari yang melelahkan bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di jenjang yang lebih tinggi lagi. melelahkan dari segi tenaga serta uang tentunya.

suatu kebanggaan bagi orang tua yang mempunyai anak sholeh dan pintar. segala apapun akan dilakukan demi-supaya sang anak bisa menjadi lebih baik dari dirinya. tak terkecuali menyekolahkannya.
siapa sih orang tua yang tidak menginginkan anaknya bisa belajar di sekolah yang bagus (baca : pengajar yang ahli dalam bidangnya, lingkungan sekolah yang baik, sarana dan pra sarana yang memadai dan lainnya).

saya pikir pasti setiap orang tua akan mengatakan "ya!". bicara tentang peraturan pemerintah (maaf saya lupa pasalnya) bahwa sekarang di wajibkan pendidikan minimal adalah 9 tahun. jadi paling tidak, sekarang belajar harus sampai lulus SMP.




namun untuk bisa mencapai bisa mencapai wajib belajar 9 tahun menurut saya sulit sekali. kenapa saya bisa berbicara begitu?

sekarang ini untuk bisa masuk SMP saja paling tidak harus mengeluarkan biaya yang sedemikian besarnya, sedang itu belum termasuk juga buku termasuk tetek bengek lainnya.

"lho bukannya ada BOS? dengan adanya program pemerintah itu kan kita bisa gratis atau paling tidak bisa ringan biaya sekolahnya?"

BOS (Badan Operasional Sekolah) memang ditujukan untuk sekolah. entah itu sekolah negeri atau swasta. tapi, dengan adanya BOS juga bukan berarti pihak sekolah meng-gratis-kan sekolah. untuk buku-buku saja, masih perlu subsidi juga. belum lagi termasuk koreksi ulangan, les dan lain sebagainya.
(duh..kadang saya paling jengkel, kalo ada wali murid mengatakan kalau ada BOS kenapa sekolah masih mahal)

terlepas dari masalah BOS, beberapa sekolah (negeri dan swasta) di daerah tempat saya, jika, peminatnya banyak, mereka "akan jual mahal". biaya masuk yang jelas-jelas untuk sekolah negeri sama, malah akan semakin melambung tinggi nilai jualnya berdasarkan peminat yang meningkat. what's wrong??

bahkan beberapa teman dari adik saya terpaksa harus mengundurkan diri, bahkan ada yang terpaksa tidak meneruskan sekolah karena biaya yang sedemikian besar. tak terkecuali adik saya. saat menerima pengumuman bahwa dirinya masuk dalam sekolah favorit akhirnya harus gigit jari dan terpaksa mengundurkan diri. apa pasal?

biaya masuk untuk sekolah smp (maaf tidak saya sebutkan nama sekolahnya) adalah Rp. 5 juta. belum lagi untuk SPP nya yang bisa mencapai Rp. 250 ribu. woow.. angka yang lumayan fantastis untuk daerah kabupaten yang terpencil.

bagaimana bisa meneruskan wajib 9 tahun kalau harga masuk bisa di patok bandrol segitu?

----------


generasi muda adalah generasi yang akan meneruskan perjuangan kita nantinya. sudah seyogyanya masalah pendidikan merupakan salah satu hal yang menjadi penting untuk diperhatikan. mungkin saat pemilu besok, mudah-mudahan para calon-calon pemimpin bisa lebih memperhatikan. sangat sayang sekali, gaji pejabat sedemikian hebatnya. namun untuk anggaran prndidikan hanya sedemikian minimnya. untuk para guru yang lulus sertifikasi, selamat. semoga dengan titel yang baru, beliau-beliau menjadi semakin profesional dalam pekerjaannya.
Tags

Posting Komentar

26Komentar

jangan lupa tinggalkan komentarnya ya. kritik dan saran di tunggu. terima kasih atas kunjungannya..

  1. miris ya Sob......katanya pendidikan Gratis tapi sampe sekarang bener2 ga terbukti yg ada tambah mahal aja biaya pendidikan.......makasih buat support yg kmaren Sob..met akhir pekan........

    BalasHapus
  2. @ elok langita : iya.. mw pinter kok mahal :(
    @ ferdinan : untuk gratisnya mungkin hanya sekedar pembicaraan, paling tidak ya jangan sampai segitu mahalnya untuk pendidikan. karena masalah pendidikan salah satu hal yang berperan untuk kemajuan suatu bangsa. hmm.. akhir pekan kayaknya asyikkan kencan ya :D

    BalasHapus
  3. orang bilang tanah kita tanah surga,
    sayang para nahkodanya pada lalai dengan kewajibannya..
    ayo diintip pakai kamera pengintai.. halah.. mending di demo saja sekalian :D

    BalasHapus
  4. @ bang alkatro : he he he yang punya kamera pengintip canggih bisa di booking ga nih barangnya ? :D
    yup, tanah surga, seharusnya tetap menjadi tanah sorga. namun sayangnya...
    namun bagaimanapun kita tetap harus sayaaaaaaang sama tanah kita. setuju? deal!!

    BalasHapus
  5. Hi.. You have a nice blog.
    care to exchange link with my PR 4 blog?
    http://www.joanbonney.com/
    Let me know if you want..

    Thanks

    BalasHapus
  6. @ Joan: thank you for your respect and I really like to exchange links with you:) thanks for visit

    BalasHapus
  7. pendidikan gratis yang di usung oleh berbagai parpol hanya isapan jempol semata...bagai menunggu banjir di musim kemarau...jangankan banjirnya hujannyapun gak muncul2...
    Pendidikan Gratis ini hanyalah bualan kampanye semata...

    BalasHapus
  8. ada BOS...? ga bisa menjamin, sekarang aja anak saya mau masuk SMU harus bayar diatas 8 jutaan, akhirnya pilih ke SMK yang total biayanya kurang dari 3 juta dan bisa di cicil lagi.... oooohhhh Indonesia ku.
    trims atas infonya, sukses selalu n tetap semangat

    BalasHapus
  9. mungkin pendidikan indonesia butuh perubahan...
    kenapa??? karena banyak orang sudah lulus setara SMA bahkan mahasiswa tetap saja pengangguran...
    indonesia perlu menambahkan semacam "pendidikan kekreatifan" baik itu kreatif dalam segala hal...
    Sekarang siswa - siswa indonesia hanya fokus belajar bhs.inggris, matematika, bhs.indonesia....
    apa peluang pekerjaan yang bisa didapat dari ketiga mata pelajaran itu, kecuali menjadi dosen atau guru...
    mohon maaf bila ada kesalahan...
    thanks...nice post...

    thanks banget kalo mau berkunjung dan komen balik...
    salam sukses...

    BalasHapus
  10. Thanks for the link..
    I have put your link on my blog page.
    Check it out.
    http://www.joanbonney.com/link-exchange/

    BalasHapus
  11. sungguh terlalu ya... ada bos kok biaya tetep mahal.. kapan endonesa maju ya...

    BalasHapus
  12. steu q dswasta pun jg ad dana BOS, cz tmn q yg dJkrta jd gru dslah atu sklah swasta jg prnh crita klo sklahny jg dpt dana BOS,mlahan ktany msh sisa n sisany tu dbagikan lg ke gru2 pngajar dsklahan itu,n jmlahny pun g sdkit....
    Hmmm...kx enak ea??? klo sprt itu brarti sklahan itu kn udh mmpu tnpa dana BOS,mnding dialihkan untuk sklahan yg msh mmbtuhkan iar byarny g mhal2....(hehehehe ;p )
    Lgan zman skrg yg brkuasa uang,mskpun uang bkn sgala-galany,tp sgalany btuh uang...
    Untk tngkat universtas aj klo ad uang tnggal "tembak" univ yg di mau n trgolong fav tp tnpa ikt ujianny jg bsa msuk...klopun ikut itu hnya sbgai formalitas ajjah...
    klo tahun ini aj SMP dh mhal bgt kyk gt....bbrapa tahun lg hrz brp rupiah lg yg hrz dkluarin??? ^_^
    udh sklah mhal2...tp tar cri krja jg btuh koneksi ato mlah "dana pelicin".... :(
    hmmm...klo pndidikn "kekreatifan" bkany sma kyak SMK gt ea????
    kursus pun skrg jg mhal....
    hmmm...sklah dmn ea yg g mhal tp bgus....??? emmm...tp ad ap g ea???hohohohoho

    BalasHapus
  13. @ pak harto : yang smu? yang paling bungsu atau... :D yang bapak utarakan memang benar. ada BOS tapi tidak bisa menjamin. sukses selalu buat buat pak harto. terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.

    @ sentra blog : yup..betul..betul...betul... :D tapi tentang ketiga pendidikan formal yang seperti mas bicarakan di atas tadi, ndak juga mas. punya dasar pendidikan seperti itu, namun juga bisa berkarya kok. pendidikan kreatif? berbeda dengan SMK ya mas? atau beda lain konsepnya? terima kasih atas komentar dan kunjungannya :) salam kenal ya.

    @ joanbonney :thanks for the link exchange. I've seen on your website. thank you for visiting:)

    @ gayuh : ssssttt..jangan teriak-teriak gitu ah! ada yang protes lho :D terima kasih telah datang dan memberikan komentarnya ya.

    @ vee : hhmmm..finally adikku satu ini telah datang dan berkomentar. sering-sering berkunjung ya :D by the way sukses buas UAS nya yaa..

    BalasHapus
  14. biasanya sekolah favorit mahal karena didukung dengan fasilitas yang lebih baik dibanding sekolah non favorit. Mungkin gurunya juga memiliki bayaran yang lebih karena biasanya semakin bagus sekolahnya menunjukkan bahwa kualitas gurunya juga semakin baik. (Saya sendiri tidak terlalu mengeri soal ini)

    BalasHapus
  15. Mending mahal pinter dari pada bodoh (maaf) nggak bisa apa-apa. Ada uang ada barang :)

    BalasHapus
  16. Mending mahal pinter dari pada bodoh (maaf) nggak bisa apa-apa. Ada uang ada barang :)

    BalasHapus
  17. Datang berkunjung Sob.....maaf nie baru bisa mampir.... Semangat N happy blogging!!!

    BalasHapus

  18. hi,,
    do u want tu xLink or banner ?
    ^^

    BalasHapus
  19. Lembaga pendidikanpun semakin "Matre" ternyata...

    BalasHapus
  20. @ irawan : untuk soal gaji mahal juga di imbangi dengan proffesionalisme..
    @ indahnya kebersamaan : hampir mirip dengan kampanye mahal dah jadi musti balikin modal ya ^_^
    @ ferdinad : happy blooging juga buat ferdinand ya ^_^
    @ lily : ok ^_^

    BalasHapus
  21. mudah"an sistem pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik, sehingga anak-anak didik bisa jadi cerdas semua

    BalasHapus
  22. Baru sempat mampir nih!
    Liat-liat dulu....
    Situsnya bagus nih!
    apalagi artikelnya, menarik banget!

    BalasHapus
  23. ada pameo.. orang miskin g boleh sekolah:D

    BalasHapus
  24. pemerintah yg bertanggung jawab...
    gan ..nitip lapak y:)
    Layanan Aqiqah di tangerang

    BalasHapus
Posting Komentar

Artikel lainnya