Togel oh togelku sayang....
bicara tentang togel seakan tidak pernah ada habisnya. hampir semua masyarakat mengenal jenis permainan "asah otak" tersebut. Bahkan di beberapa kalangan berkumpul, khususnya warung kopi, pengojek, atau bahkan pernah (baca: sering) di dalam Pengajian sekalipun T-T hiks..hiks...hiks.. tempat yang seharusnya bersih dari urusan duniawi..sungguh tega nian..
Seperti jenis permainannya, togel ini cukup membuat pusing kalangan penegak hukum untuk memberantasnya. Apa pasal? baru ditangkap pengedarnya eh muncul pengecer. Pengecernya di uber hduh.. yang ngantri buat beli kuponnya dan menunggu. Tak jarang (selalu) saat mampir ke warung kopi langganan saya, entah orang lama (pelanggan) ataupun wajah baru di warung tersebut, selalu ada ciri khas perbincangan seputar dunia per-togel-an. Seakan hal itu menjadi perbincangan (wajib) bagi berkumpul debgan orang.
"metu piro, pak?" [keluar berapa, pak?"]
"jan***!! ki maeng tombok iki, metune lha kok iku" [bre*****!! tadi pasang ini, keluarnya itu!"]
"ki maeng buntute iki, mesti wis dijamin tysonne iki, entenono mene, lak metu" [ini tadi ekornya ini, pasti dijamin tysone (meminjam istilah bunyamin, tyson = pasangan) ini, tunggu saja besok, pasti keluar!)
kembali lagi ke togel.
Entah polisi nya yang kurang berusaha (padahal sudah maksimal) ataupun kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahayanya ketergantungan permainan tersebut. Terkadang secara tidak langsung, dengan (hobby) nya meng-utak-atik "serial number" togel, ada sebagian orang yang mengkhususkan diri untuk nyepi, mencari wangsit. Dan andaikata (kebanyakan) mendapatkan suatu "impen" (petunjuk lewat mimpi) ataupun mendapatkan suatu barang yang katanya bisa memberikan jawaban atas semua jawaban, orang tersebut akan merawat dengan sepenuhnya barang tersebut. Bahkan mungkin juga, men-dewa-kan barang tersebut dengan cara memandiakannya setiap malam jum'at legi, memberikannya bunga dan meng-kafaninya serta menempatkannya di ruangan khusus. Ujung-ujungnya penyakit syirik.
Togel..entah bisa berakhir atau tidak. Tapi sudah banyak terbukti, anak yang ditinggal oleh Bapaknya, karena tertangkap saat mengecer judi togel. Seorang istri yang kurang dinafkahi lahir bathinnya karena sang suami sibuk mencari tempat untuk mendapatkan "impen" nya. Keimanan diri yang terkadaikan karena adanya "sesembahan" lain.
Semua berpulang pada diri kita sendiri..